HADIRILAH
Berikut ini, mari kita saksikan pertanyaan dari seseorang
yang menanyakan tentang masalah dukun.
Terima kasih atas kesediaan Pak Ustaz untuk menjawab pertanyaan saya. Beberapa bulan belakangan adik ipar saya punya masalah. Dia berbisnis dengan temannya, pada awalnya pembagian untung tersebut berjalan dan sekarang tidak, malah temannya itu membawa kabur uang modal adik ipar saya. Adik ipar saya berusaha untuk menagih uang modal tersebut sebesar Rp. 40 Jt, namun setiap kali dia berniat untuk menagih pasti ada saja halangannya, sehingga niat menangih tersebut tidak jadi. Adik saya pergi ketempat semacam orang pintar dan dia bilang bahwa jalan adik ipar saya ditutup oleh hal gaib agar malas untuk menagih atau gagal menangih. Orang pintar itu menjanjikan bahwa ia bisa mengusahakan agar uang adik ipar saya kembali tapi dengan potongan komisi 10% dari nilai uang modalnya. Dan sampai sekarang adik ipar saya belum meng-iyakan permintaan orang pintar tsb. Pertanyaan saya, apakah hal semacam itu ada. Trus adakah doa/zikir yg dapat kita panjatkan agar masalah adik ipar saya bisa selesai mengingat dia perlu sekali dengan uangnya apalagi sekarang suaminya dia menganggur. Terimakasih
Jawaban : Saudara yang dimuliakan Allah swt
Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Shafiyah dari beberapa istri Nabi saw dari Nabi saw bersabda,”Barangsiapa yang mendatangi arraf (peramal) dan bertanya kepadanya tentang sesuatu maka tidaklah diterima shalatnya selama empat puluh malam.” (HR. Muslim)
Didalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Ashabus Sunan dan telah dishahihkan oleh al Hakim dari Abu Hurairoh bahwa Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa yang mendatangi dukun atau peramal kemudian membenarkan apa yang dikatakannya maka orang itu telah mengingkari apa yang diturunkan kepada Muhammad saw.”
Dalam riwayat lain, ada seorang laki-laki datang kepada Imam Ja’far Ash Shiddiq, lalu berkata, “Ada dua ayat dalam Al Qur’an yang aku paham apa maksudmu?”
“Bagaimana dua bunyi ayat itu?” Tanya Imam Ja’far. Yang pertama berbunyi “Ud’uuni astajib lakum” (Berdo’alah kepada-Ku niscaya akan Ku perkenankan bagimu), (QS. Al Mu’min [40] : 60). Lalu aku berdo’a dan aku tidak melihat do’aku diijabah,” ujarnya.
"Apakah engkau berpikir bahwa Allah akan melanggar janji-Nya?" tanya Imam Ja'far.
"Tidak," jawab orang itu.
"Lalu ayat yang kedua apa?" Tanya Imam Ja'far lagi.
"Ayat yang kedua berbunyi "Wamaa anfaqtum min syai in fahuwa yukhlifuhuu, wahuwa khairun raaziqin" (Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rizki yang sebaik-baiknya), (QS. Saba [34] : 39). Aku telah berinfak tetapi aku tidak melihat penggantinya," ujarnya.
"Apakah kamu berpikir Allah melanggar janji-Nya?" tanya Imam Ja'far lagi.
"Tidak," jawabnya.
"Lalu mengapa?" Tanya imam Ja'far.
"Aku tidak tahu," jawabnya.
Imam Ja'far kemudian menjelaskan, "Akan kukabarkan kepadamu, Insya Allah seandainya engkau menaati Allah atas apa yang diperintahkan-Nya kepadamu, kemudian engkau berdo'a kepada-Nya, maka Allah akan mengijabah do'amu. Adapun engkau berinfak tidak melihat hasilnya, kalau engkau mencari harta yang halal, kemudian engkau infakkan harta itu di jalan yang benar, maka tidaklah infak satu dirham pun, niscaya Allah menggantinya dengan yang lebih banyak. Kalau engkau berdo'a kepada Allah, maka berdo'alah kepada-Nya dengan Jihad Do'a. Tentu Alah akan menjawab do'amu walaupun engkau orang yang berdosa."
"Apa yang dimaksud Jihad Do'a?" sela orang itu.
Apabila engkau melakukan yang fardhu maka agungkanlah Allah dan limpahkanlah Dia atas segala apa yang telah ditentukan-Nya bagimu. Kemudian, bacalah shalawat kepada Nabi SAW dan bersungguh-sungguh dalam membacanya. Sampaikan pula salam kepada imammu yang memberi petunjuk. Setelah engkau membaca shalawat kepada Nabi, kenanglah nikmat Allah yang telah dicurahkan-Nya kepadamu. Lalu bersyukurlah kepada-Nya atas segala nikmat yang telah engkau peroleh.
Kemudian engkau ingat-ingat sekarang dosa-dosamu satu demi satu kalau bisa. Akuilah dosa itu dihadapan Allah. Akuilah apa yang engkau ingat dan minta ampun kepada-Nya atas dosa-dosa yang tak kau ingat. Bertaubatlah kepada Allah dari seluruh maksiat yang kau perbuat dan niatkan bahwa engkau tidak akan kembali melakukannya. Beristighfarlah dengan seluruh penyesalan dengan penuh keikhlasan serta rasa takut tetapi juga dipenuhi harapan.
Kemudian bacalah, "Ya Allah, aku memnita maaf kepada-Mu atas seluruh dosaku. Aku meminta ampun dan taubat kepada-Mu. Bantulah aku untuk mentaati-Mu dan bimbinglah aku untuk melakukan apa yang Engkau wajibkan kepadaku segala hal yang engkau rdhai. Karena aku tidak melihat seseorang bisa menaklukkan kekuatan kepada-Mu, kecuali dengan kenikmatan yang Engkau berikan. Setelah itu, ucapkanlah hajatmu. Aku berharap Allah tidak akan menyiakan do'amu," papar Imam Ja'far.***
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dari Abu Barzah Al-Aslami radhiyallahu ’anhu ia berkata: “Jika Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam hendak bangun dari suatu majelis beliau membaca: Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika “Maha Suci Engkau ya Allah dan segala puji bagiMu, aku bersaksi bahwa tiada ilah selain Engkau aku mohon ampun dan bertaubat kepadaMu". Seorang sahabat berkata: “Ya Rasulullah, engkau telah membaca bacaan yang dahulu tidak biasa engkau baca?” Beliau menjawab: “Itu sebagai penebus dosa yang terjadi dalam sebuah majelis.” (HR Abu Dawud 4217)
0 Response to "Percaya Kepada Dukun"
Posting Komentar